Powered By Blogger

Jumat, 16 Desember 2011

Resume jurnal SIG dan Inderaja

dibawah ini adalah resuman jurnal SIG dan indera :



APLIKASI DATA LANDSAT SIG UNTUK POTENSI
LAHAN TAMBAK DI KABUPATEN BANYUWANGI
          Jurnal ini menggunakan aplikasi data penginderaan jauh (inderaja) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dimanfaatkan untuk evaluasi potensi lahan yang sesuai untuk budidaya tambak. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan lahan saat ini yang diperoleh dari hasil analisis, topografi/kemiringan lahan, jenis tanah dan iklim (curah hujan tahunan dan jumlah bulan kering). Evaluasi potensi lahan mengahasilkan 4 tingkat kesesuaian, yaitu : Sesuai, agak sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai.
            Kabupaten banyuwangi merupakan kabupaten di ujung timur pulau jawa. Secara fisik kabupaten banyuwangi terletak pada ketinggian 0-1000 meter di atas permukaan laut. Data perikanan dan tambak Kabupaten Banyuwangi menunjukkan dari kesembilan kecamatan yang memiliki pantai di Kabupaten Banyuwangi hanya enam yang telah melakukan usaha budidaya tambak, sehingga perlu tindakan untuk mengembangkan daerah tambak untuk kegiatan budidaya. Cara yang digunakan yaitu dengan data inderaja dan SIG sehingga diharapkan dapat memperoleh data-data mengenai lahan yang potensial untuk tambak secara cepat dan cakupan yang luas.
            Bahan utama yang digunakan dalam kegiatan ini adalah data penginderaan jauh (inderaja) Landsat 7-ETM dengan resolusi spasial 30x30 meter. Peta yg digunakan adalah Peta jenis Tanah, Peta Kemiringan Lereng, Peta Arahan Tataniang Tanaman Pertanian. Pada kegiatan ini digunakan perangkat lunak Er-Mapper untuk pengolahan data inderaja Landsat. Untuk pengolahan data GIS digunakan perangkat lunak Arc-View dan Arc-Info. Perangkat lunak Excel merupakan peralatan utama yang digunakan untuk pengolahan data-data dalam bentuk tabular. Selain itu untuk pengecekan di lapangan digunakan pesawat GPS (Goe Positioning System) sebagai pengukur posisi lokasi lapangan.
            Pengolahan data inderaja Landsat dan SIG terdiri dari beberapa tahap kegiatan, yaitu:
a.       Koreksi radiometric
Koreksi ini dilakukan untuk memperkecil kesalahan yang disebabkan oleh factor awan dan atmosfer. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyamakan histogram antar masing-masing kanal yang dimiliki;
b.      Koreksi geometris
Kelengkungan bumi akan menghasilkan jarak antar titik menjadi tidak sama di seluruh permukaan bumi;

c.       Analisis visual
Kemempuan data inderaja landsat dengan kombinasi kanal yang berbeda sangat berguna untuk kebutuhan analisis visual.
d.      Klasifikasi penutup lahan
Klasifikasi penutup lahan dilakukan secara digital, teknik klasikfikasi yang diigunakan adalah metode supervised.
e.       Potensi lahan untuk tambak
Penentuan potensi lahan untuk tambak adalah dengan menilai kualitas suatu lahan dengan pesyratan yang harus dipenuhi untuk pengembangan lahan tambak.
Dari data tersebut, dapat diketahui beberapa tolak ukur, diantaranya adalah tope pantai ( yang dapat diturunkan dari peta topografi), kualitas tanah (dari peta jenis lahan), jalur hijau (dari peta penggunaan lahan) dan curah hujan bulanan.
            Berdasarkan data yang diperoleh dari pengolahan citra Landsat menggunakan metode klasifikasi, didapatkan gambaran bahwa pada tahun 2002 berhasil diidentifikasi 1680 hektar tambak di Kabupaten Banyuwangi, yang terluas terdapat di kecamatan Muncar (sekitar 664,65 hektar), kemidian Wongsorejo (350,55 hektar), di Banyuwangi (217,17 hektar) dan di Rabat (150 hektar).

mungkin hasil resumannya kurang lenkap, sehingga saya mengharapkan kritik dan saranya

jurnal SIG dan Inderaja

jurnal saya berjudul APLIKASI DATA LANDSAT DAN SIG UNTUK POTENSI LAHAN TAMBAK DI KABUPATEN BANYUWANGI.
Jurnal ini dapat dilihat lebih rinci  DiSini